4 Penyakit Menular Seksual Berbahaya |
Mengenai penyakit menular seksual,
tentunya Anda telah sering mendengarnya. Anda mungkin mengenal penyakit menular
seksual itu seperti gonorea, klamidia, dan herpes.
Namun, tahukah Anda ternyata ada
beberapa penyakit menular lainnya yang tidak pernah Anda dengar. Penyakit
menular tersebut sebenarnya sama berbahayanya dengan ketiga penyakit yang Anda
dengar selama ini seperti yang disebut di atas tadi.
Nah, adapun beberapa penyakt menular
yang sama berbahayanya itu seperti dikutip dari womenshealthmag dan dilansir
melalui dokter.id , ada 4 jenis penyakit
menular seksual yang mungkin belum pernah didengar tetapi sebenarnya cukup berbahaya,
yakni:
1.
Sitomegalovirus (CMV)
CMV merupakan virus yang masih satu
"keluarga" dengan virus penyebab cacar air, herpes simpleks, dan
mononukleosis.
Virus tersebut dapat ditularkan
melalui cairan tubuh seperti darah, air liur, air kemih, cairan mani, dan ASI.
Virus ini juga dapat ditularkan melalui hubungan seks, menyusui, transplantasi
organ, dan plasenta.
Sebagian besar penderita tidak
mengalami gejala apapun. Akan tetapi, pada kasus akut, CMV dapat menyebabkan
terjadinya demam, nyeri tenggorokan, tidak nafsu makan, merasa amat sangat
lelah, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Karena disebabkan oleh virus, maka
pemberian antibiotika biasanya tidak membantu. Virus ini biasanya akan
menghilang dengan sendirinya. Akan tetapi, pada kasus yang berat dokter
biasanya akan memberikan obat anti virus. Nah, yang perlu diingat setelah Anda
terinfeksi oleh CMV, maka virus ini akan tetap berada di dalam tubuh Anda sama
seperti virus herpes. Virus ini biasanya akan tetap berada pada fase inaktif
selama Anda sehat.
2.
Chancroid
Karakteristik dari penyakit menular
seksual yang satu ini adalah adanya luka terbuka pada kemaluan. Luka terbuka
tersebut biasanya berawal dari adanya suatu benjolan kecil yang kemudian
berubah menjadi luka terbuka yang berdiameter sekitar 5 cm hanya dalam waktu 2
hari.
Gejala yang biasanya ditemukan
adalah nyeri saat berhubungan intim atau perdarahan selama berhubungan intim.
Kadangkala, penderita juga mengalami nyeri saat buang air kecil. Selain itu,
Anda juga dapat mengalami pembesaran kelenjar getah bening di daerah selangkangan
dan perut bagian bawah.
Pengobatannya adalah dengan
pemberian antibiotika selama 1 minggu. Jangan berhubungan intim dengan pasangan
hingga dinyatakan sembuh oleh dokter.
3.
Limfogranuloma venereum
Limfogranuloma venereum merupakan
infeksi kronik yang mengenai seluruh saluran getah bening Anda. Infeksi ini
disebabkan oleh 3 jenis bakteri, yang salah satunya juga dapat menyebabkan
terjadinya klamidia.
Gejala yang sering ditemukan adalah
nyeri perut bawah, diare, pembesaran kelenjar getah bening, dan nyeri perut
saat pergerakan usus.
Pengobatan biasanya adalah dengan
pemberian antibiotika selama sekitar 1 minggu. Diagnosa ditegakkan melalui
biopsi jaringan getah bening.
4.
Moluskum kontagiosum
Moluskum kontagiosium merupakan
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi virus yang menular
melalui kontak kulit dengan kulit, yang berarti tidak selalu dari hubungan
intim. Sebenarnya infeksi virus ini merupakan infeksi kulit yang cukup sering
terjadi, termasuk pada anak-anak. Akan tetapi, bila ditemukan pada daerah
kemaluan, maka infeksi kulit ini termasuk dalam penyakit menular seksual.
Gejala yang paling sering ditemukan
adalah adanya benjolan berisi cairan pada daerah kemaluan Anda. Ukuran benjolan
dapat bervariasi, mulai dari sekecil jarum pentol hingga sebesar penghapus
pensil. Benjolan biasanya tidak terasa nyeri tetapi dapat terasa gatal.
Pengobatannya adalah dengan
membekukan benjolan dan pemberian salep yang dioleskan langsung pada benjolan.
Sumber: