Gerson Poyk, sastrawan dan wartawan senior Indonesia. (Foto: kupang.tribunnews.com) |
Satu lagi sastrawan terkemuka Indonesia
tutup usia. Gerson Poyk, sastrawan dan wartawan senior Indonesia menghembus
nafas terakhirnya di RS Hermina Depok dalam usia menjelang 86 tahun. Dilahirkan
di Rote, Nusa Tenggara Timur, 16 Juni 1931, Gerson yang mempunyai nama lengkap
Herson Gubertus Gerson Poyk, merupakan
salah satu sastrawan yang telah cukup banyak menerbitkan buku-buku sastra,
sejak memulai karier sebagai penulis dan kemudian wartawan pada 1950. Namun
meski dikenal sebagai sastrawan dan wartawan, Gerson Poyk yang oleh keluarga dan teman-teman dekatnya
dipanggil dengan Oom Bea atau Pak Bea,
adalah lulusan Sekolah Guru Atas di Surabaya. Karena itu tak heran bahwa
dia pernah menjadi guru SMP dan SGA di Ternate, Maluku, serta di Bima, NTB.
Dalam perjalanan hidupnya, siapa sangka kelak namanya justru sering
disebut-sebut para guru di seluruh Indonesia, karena karya-karya sastranya
dijadikan rujukan dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Dia juga pernah
menjadi wartawan Sinar Harapan, sebuah surat kabar sore nasional yang pernah
jaya dan menjadi salah satu suratkabar terkemuka di Tanah Air. Tercatat paling
tidak delapan tahun, dari 1962 sampai 1970, dia menjadi wartawan di harian sore
itu. Setelah tidak lagi menjadi wartawan tetap, dia masih tetap menghasilkan
liputan-liputan yang menarik. Selain dimuat di Sinar Harapan, juga di sejumlah
suratkabar nasional lainnya. Lepas dari Sinar Harapan, Gerson Poyk sempat
mendapat beasiswa mengikuti program pelatihan penulisan internasional, International Writing Program di University
of Iowa, Amerika Serikat, selama dua tahun. Setelah itu, dia masih sempat
beberapa kali mengikuti beragam acara internasional lainnya, terutama yang
terkait dengan dunia kesusastraaan. Cukup banyak penghargaan yang pernah
diterimanya. Antara lain Anugerah Kebudayaan dari Pemerintah Republik
Indonesia, dan dua kali berturut-turut pada 1985 dan 1986 meraih Adinegoro,
penghargaan bagi para wartawan Indonesia. Dia juga pernah menerima penghargaan
sebagai sastrawan ASEAN, SEA Write Award, serta Harian Kompas pernah memberikan
hadiah Lifetime Achievement Award atas jasa-jasanya sebagai sastrawan dan
wartawan Indonesia.
Selengkapnya : Gerson Poyk