SISWI SMK (Image Ilustrasi) |
Padang Sidimpuan -
Lima siswi salah satu SMK di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara disuruh oknum
guru untuk menjual diri di salah satu tempat hiburan malam di kota. Oknum guru
tersebut melakukan itu karena kelima siswi itu menunggak iuran pengelolaan usaha
(PU) di SMK tersebut sebesar Rp 400 ribu lebih.
Kelima siswi yang
disuruh menjual diri itu diketahui berinisial, SY (19); IG (19); PNMM (19); KS
(19) dan SA (19).
MIRIS!!!, NUNGGAK IURAN SEKOLAH, LIMA SISWI SMK DISURUH JUAL DIRI OLEH GURU
Seperti dilansir
kabarin.co, Kejadian miris yang menimpa siswi SMK di Kota Padangsidimpuan
tersebut berawal pada hari Sabtu bertepatan dengan 1 April 2017 lalu. Saat itu,
KS, oknum guru yang meyuruh para siswi menjual diri tersebut memanggil mereka
dan mengumpulkan mereka di salah satu ruangan yang berada di sekolah tersebut.
Selanjutnya, KS
menanyakan apakah iuran PU mereka sudah lunas atau tidak. kemudian, kelima
siswi itu menjawab “tidak”. Mendengar pengakuan dari siswi itu, KS pun marah
dan mengeluarkan nada suara yang tinggi.
“Kenapa iuran PU
belum,” ujar para siswi itu seraya meniru suara KS ketika berbicara kepada
mereka di dalam ruangan ketika itu. Mendengar ucapan KS, ke lima siswi itu
tidak dapat berkata apapun, mereka hanya bisa diam sambil mendengarkan ocehan
dari oknum guru itu.
Saat itu juga, KS
malah menyarankan para siswi yang menunggak iuran PU itu menjual dirinya saja,
agar iuran PU tersebut bisa mereka lunasi. “Jual saja diri kalian ke JB (nama
salah satu tempat hiburan malam di Padangsidimpuan), supaya tunggakan kalian
ini bisa lunas,” tutur Retno menirukan perkataan dan nada suara guru itu kepada
mereka.
Usai keluar dari
ruangan, kelima siswi tersbut menguraikan air mata akibat ucapan sang oknum
gurunya. Awalnya, para siswi tersebut takut mengungkapkan apa yang dialami
mereka, karena mereka tak ingin berurusan dengan pihak sekolah.
Keberanian kelima
siswi tersebut untuk membongkar perlakuan guru itu muncul setelah salah seorang
siswi yang bernama Amelya Nasution, di sekolah itu nekat bunuh diri dengan cara
minum racun rumput. Sebelum bunuh diri, Amelya diduga juga mendapat intimidasi
dari KS.
“Gara-gara guru itu
juga rekan kami nekat bunuh diri, karena sebelum itu, Amelya Nasution
diintimidasi oleh sejumlah guru diantaranya KS,” ungkap siswi itu kepada KORAN
SINDO.
Hingga kini, kelima
siswi itu masih membuat laporan ke Mapolres Kota Padangsidimpuan. Mereka
berharap agar guru yang menyuruh mereka jual diri diberikan tindakan hukum yang
setimpal dengan perbuatannya.