Lapas Pamekasan, Madura, Jawa Timur. |
Noim Ba'asyir, narapidana kasus
terorisme yang ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A
Pamekasan, mengamuk, Sabtu (9/8/2016).
Penyebabnya, adik kandung Abu Bakar
Ba'asyir ini memprotes sipir lapas karena permintaan bilik asmara untuk
berhubungan intim dengan isterinya NH, tidak dipenuhi.
Informasi yang dihimpun Kompas.com,
Noim meminta kepada Kepala Lapas, Kusmanto Eko Putro, agar ruang layanan
kesehatan lapas dijadikan bilik asmara sementara.
Namun permintaan itu ditolak kalapas
karena tidak ada aturannya. Mendapatkan penolakan, Noim marah, mengeluarkan
ancaman dan menyatakan perang.
Noim juga mengatakan dia akan serta
akan menggerakkan rekan-rekannya yang ada di luar lapas.
Ketegangan itu membuat narapidana
lainnya terusik. Bahkan seorang napi dikabarkan yang melempar Noim dengan
menggunakan batu agar tidak membuat keributan.
Noim sendiri dikenal sering membuat
kegaduhan di dalam Lapas. Humas Lapas Klas II A Pamekasan, Restu, saat dimintai
keterangan enggan berkomentar.
Dia hanya mengatakan, pihak lapas
masih akan melapor ke kalapas terkait masalah ini.
Menurut Restu, Noim merupakan napi
khusus sehingga dia tidak bisa sembarangan memberi pernyataan.
Namun, Restu memastikan, tidak ada
aturan yang menyebut lapas harus menyediakan bilik asmara untuk para
narapidana.
Jika hal itu dilakukan, maka akan
menimbulkan kecemburuan terhadap narapidana lainnya.(kompas.com)