Ini terungkap dari laporan korban yang tertipu karena tiket yang mereka beli ternyata palsu |
Arus
mudik lebaran di Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan
Tengah, cukup lancar namun beredarnya tiket palsu sempat merepotkan petugas karena
ada yang menjadi korban.
"Total
ada 50 tiket palsu yang kami amankan. Ini terungkap dari laporan korban yang
tertipu karena tiket yang mereka beli ternyata palsu," kata Kepala Polsek
Kawasan Pelabuhan Mentaya AKP Rizki Hidayat di Sampit, Senin (4/7/2016).
Tiket
palsu itu meniru tiket kapal milik PT Dharma Lautan Utama. Sedangkan tiket PT
Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) cukup sulit dipalsukan karena sudah
menggunakan sistem online dan pengawasannya sangat ketat.
Kasus
ini terungkap ketika calon penumpang bernama Susi melapor ke Polsek. Perempuan
itu curiga karena tiket yang baru dibeli dari seseorang dengan harga Rp380.000
itu terlihat janggal. Setelah diperiksa, pihak pelayaran dan polisi menyatakan
tiket tersebut memang palsu.
Setelah
ditelusuri, ternyata ada korban lain yang menderita kerugian jauh lebih besar.
Muhammad Saifudin mengaku membeli tiket Rp49 lembar seharga Rp14 juta. Tiket
itu rencananya dijual kepada calon penumpang, namun ternyata dia harus
menderita rugi besar lantaran tiket itu palsu.
Tiket
palsu itu terlihat pudar, hanya ditulis tangan dan rangkaian nomor seri tiket
tidak sama dengan tiket asli. Kedua korban tertipu karena penjual tiket palsu
itu mengaku sebagai karyawan pusat PT Dharma Lautan Utama.
"Kasus
ini masih kami selidiki. Kami mengimbau masyarakat lebih berhati-hati. Belilah
tiket di agen atau loket resmi supaya tidak menjadi korban penipuan," kata
Rizki.
Peredaran
tiket palsu di Pelabuhan Sampit diduga ada kaitannya dengan kasus serupa yang
ditemukan di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat.
Bahkan korban tiket palsu di pelabuhan itu jauh lebih banyak dibanding di
Sampit. (news.okezone.com)