Angeline (13) meninggal dunia usai menjalani operasi usus buntu di RSUD Pandan Tapteng |
Angeline pasien RSUD Pandan Tapanuli
Tengah (Tapteng) dinyatakan meninggal dunia diduga mengalami malapraktik usai
menjalani operasi usus buntu, Rabu malam, (8/6/2016) kemarin.
Keluarga tidak bisa menerima
kematian bocah berusia berusia 13 tahun yang awalnya masuk rumah sakit hanya
mengalami demam biasa.
Keluarga korban mempertanyakan
prosedur penanganan pasien yang ditangani oleh dr Dwika Sakti di RSUD Pandan.
Lihat tangisan keluarga mengiringi
kepergian Angeline:
Hal itu disampaikan Nauliberty
Simanjuntak di dalam akun Faceboknya.
Ini lah hasil oprasi oleh dr.dwika
sakti di RSUD pandan TAPTENG yg mengakibatkan kematian. Yg kata DOKTER nya
penyakit yg disebab adalah penyakit usus buntu.
Tolong diselidiki apa begini cara
pengoprasian usus buntu? Bagai mana pendapat anda kalau keluarga anda diginiin.
Terima kasih.
Sementara itu keluarga Angeline
lainnya, Pangeran Simanjuntak tidak percaya dengan keterangan dokter yang
menyatakan usus buntu bocah itu telah pecah.
Pasalnya Angeline masih bisa
berjalan saat hanya demam biasa masuk ke rumah sakit.
"Kalau memang usus buntunya itu
pecah mana mungkin dia bisa jalan sampai kemari. Hanya panas," kata
Pangeran.
Dia pun mengatakan saat prosedur
operasi dilakukan pertama Angeline disuruh masuk ruangan, setelah pertama
dioperasi pihak dokter meminta mereka untuk mengoperasinya lagi.
"Pertama dioperasi masuk
ruangan, minta lagi katanya untuk dioperasi. Apa betul itu dioperasi kita tidak
tahu, mereka itu yang di dalam, sekarang sudah meninggal," ujarnya sambil
menahan kesedihan kepergian Angeline.
Setelah dinyatakan meninggal dunia
jasad Angeline kemudian dibawa ke rumah duka di Pinang Sori, Tapteng.
Sumber: Tribun Medan
Sumber: Tribun Medan