Terungkap!! Begini Penampilan Ayam Kampus Sehari-hari, Mulai Dari Hadapi Om-om yang ogah pakai pengaman Hingga Cowoknya

Terungkap!! Begini Penampilan Ayam Kampus Sehari-hari, Mulai Dari Hadapi Om-om yang ogah pakai pengaman Hingga Cowoknya
Begini Cara Ayam Kampus Hadapi Cowoknya
Image Ilustration
Praktik moler jaman now tak mesti  berada di sebuah lokasi saja.
Melainkan, praktik semacam itu mampu dilakukan di mana pun.
Termasuk modus yang digunakannya jua semakin beragam.
Misalnya, praktik moler yang melibatkan sejumlah mahasiswi atau yang biasa diklaim ayam kampus.
Fenomena “ayam kampus” atau moler yang melibatkan kalangan mahasiswi rupanya juga masih eksis pada Semarang.
Meski sulit buat menemui para pelaku bisnis ini, pengakuan dari beberapa orang yang berhasil ditemui Tribun Jateng relatif mengejutkan.
Menjadi 'ayam kampus' tentu bukan bagian berdasarkan cita-cita Kenanga, mahasiswi universitas swasta di Kota Semarang.
Ia pun segan dan membuat malu apabila lingkungan di kampus, atau bahkan keluarga mengetahui global hitam yg digelutinya sejak setahun terakhir.
Tak ingin identitas aslinya tersebar, Kenanga memakai nama samaran.
"Akun pada medsos, semunya gunakan nama samaran, saya jua selektif ketika mendapat permintaan pertemanan," ucapnya, pada Tribun Jateng, yg berhasil mewawancarainya yang terbaru.
Selain itu, Kenanga memilah-milah mana medsos, nomor  telepon, & aplikasi pesan buat berkomunikasi dengan teman-teman kampus, famili, serta buat 'bekerja'.
Menurut dia, hal itu mutlak dibutuhkan, guna menjaga privasi menurut gangguan orang-orang yg tak diinginkan.
"Nomor untuk kerja kan sewaktu-ketika bisa ganti. Beda menggunakan hubungan buat teman-teman, terlebih keluarga," tuturnya.
Selain itu, kepada keluarga Kenanga mengaku bekerja pada sebuah sentra perbelanjaan terkenal pada Kota Lumpia dengan gaji yg relatif menjanjikan.
Sehingga, keluarganya tak curiga menurut mana ia bisa memenuhi kebutuhan hayati sehari-hari, termasuk membayar uang kuliah.
"Ya nir mungkinlah aku  cerita hal misalnya ini (sebagai ayam kampus-Red) ke famili. Yang memahami aku  begini pula hanya teman-teman dekat saja," pungkasnya.
Meski demikian, Kenanga mengakui, pekerjaannya sebagai ayam kampus penuh risiko.
Ia pun tidak mau main-main pada kesehatan.
Dalam hal ini, dia selalu menggunakan pengaman saat melayani tamu.
"Kalau tamu tidak bersedia menggunakan pengaman, saya tolak. Dibayar Rp 10 juta pun, kalau syaratnya melepas pengaman, saya tak mau. Kerja gini wajib  kondusif, demi kesehatan, buat apa bisa duit banyak, akan tetapi nanti ke depannya tidak sehat?" katanya, pada Tribun Jateng.
Selain selalu memakai pengaman, Kenanga rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter spesialis kulit & kelamin.
Secara terencana, atau apabila mengalami keluhan lain di dalam tubuh, dia segera memeriksakan diri ke dokter seorang ahli penyakit dalam.
"Saya punya dokter langganan yg selalu mewanti-wanti buat tak lupa memakai pengaman. Orangnya (dokter itu-Red) care (perhatian)," imbuhnya.
Dengan status 'tersembunyi' itu, Kenanga memang tidak tiap hari 'bekerja'.
Ia bahkan pula menetapkan buat sama sekali tak menerima tamu waktu memiliki pasangan atau kekasih.
Menurut dia, saat punya pasangan, sedikit poly oleh kekasih jua turut membantu menopang keuangannya.
"Kalau pas punya pasangan, saya sama sekali tidak ngejob," ucapnya.
Kenanga menuturkan, sebelum menetapkan jadian, laki-laki  itu dipastikan sudah tahu latar belakangannya seperti apa.
Sebab, dia selalu terbuka pada lelaki yang memberikan hati padanya.
"Senakal-nakalnya aku , aku  tak senang dibohongi, karena itu aku  pun selalu berusaha amanah," akunya.
Selain ditopang kekasih, ketika berpasangan Kenanga juga mengandalkan sisa tabungan miliknya.
Dia berujar, selalu menyisihkan output keringatnya buat ditabung.
"Ya lumayan, ada tabungan. Tiap bulan pasti ada yg disisihkan buat disimpan," istilah dia.
Menurut Kenanga, dia sadar kehidupan tidak bisa begini selamanya, suatu saat dia jua punya keinginan buat 'hidup normal' jauh berdasarkan dunia yg ketika ini digeluti.
Karena itu, dia selalu berhitung atas uang berdasarkan output jerih payahnya.
"Bisa mencari uang menggunakan cara begini bukan lantas aku  senang foya-foya & hura-hura. Saya selalu berhitung, tak dengan mudah menghamburkan uang, kemudian cari tamu lagi," paparnya.
Lantaran tak mau larut pada dunia hura-hura, dia pun sampai ketika ini tak gengsi ke mana-mana naik sepeda motor, atau sesekali memakai taksi.
"apabila mau ngoyo, hampir tiap hari menerima tamu, bisa saja saya kredit kendaraan beroda empat," kilahnya.
Dalam seminggu, Kenanga kadang cuma menerima satu atau 2 tamu.
Selama terjun dalam dunia hitam, ia paling banyak mendapat 10 tamu pada satu bulan.
"Itu pas lagi poly butuh uang, normalnya paling sebulan cuma terima empat sampai enam tamu," akunya.
Jika ditinjau dari postur tubuhnya, tinggi badannya memang tak menjulang, akan tetapi perawakannya sintal padat berisi.
Wajahnya teduh, tidak menyiratkan aura kebinalan.
Berpakaian rapi, bersepatu, misalnya layaknya pekerja kantoran.
Siapa nyana, mahasiswa semester empat sebuah kampus swasta di Semarang itu mampu menjadi patner lelaki hidung belang.
Selain menimba ilmu, dia juga melayani jasa para laki-laki  kesepian. Tentu dengan imbalan sejumlah rupiah yang nominalnya telah disepakati.
Sudah lebih menurut setahun Kenanga menjalani profesi ganda: mahasiswi sekaligus praktik plus-plus berbayar.
Mulanya, dia hanya 'nyambi' menjadi pemandu lagu freelance.
Seiring menggunakan berjalannya waktu, dia pun mengambil kiprah lebih dalam.
"Saya kuliah biaya  sendiri, dapat duit dari orangtua waktu pertama saja, buat daftar & biaya  hayati awal-awal di Semarang. Setelah itu, aku  ingin sepenuhnya mandiri, tak mau membebani orangtua," ucapnya, yang terbaru.
Kenanga menuturkan, selesainya uang anugerah orangtua, sisa registrasi kuliah itu ludes, dia pun mencoba peruntungan dengan sebagai pemandu lagu freelance, menggunakan tarif Rp 100 ribu/jam.
Pilihan itu bukan tanpa alasan, sedari duduk pada bangku Sekolah Menengah pertama, ia memang hobi nyanyi.
"Karena aku  hobi nyanyi, pilihan menjadi pemandu lagu menjadi logis," ungkapnya.‎‎
Kala itu, mami, sebutan koordinator pemandu lagu di tempat karaoke di mana ia sering menemani tamu, menunjukkan kepadanya agar sekalian bisa menemani tamu pada kamar hotel.
"Mami bilang, jikalau kerja sekalian totalitas. Tapi ketika itu aku  tolak mentah-mentah. Semula memang sama sekali tak ada asa terjun ke dunia misalnya ini," ucap gadis berambut lurus itu.
Selain penawaran menurut mami, Kenanga pun seringkali menerima ajakan 'ngamar' menurut tamu karaoke yg terpesona kemolekannya.
"Sampai hampir setahun, saya gelak tawa menolak tawaran itu," katanya.
Butuh uang
Tetapi, suatu saat dia begitu sangat membutuhkan uang buat menopang porto kuliah & kehidupannya sehari-hari.
Sementara, pundi-pundi uang pada tabungan hasil ia bekerja selama sebagai pemandu lagu freelance tidak mencukupi.
"Kemudian, saya membisu-diam mendapat tawaran buat ngamar berdasarkan seseorang tamu. Dari situ aku  akhirnya terjun ke global misalnya ini," jelasnya.
Meski lalu bersedia melayani jasa kencan, Kenanga mengaku permanen tak meninggalkan dunia pemandu lagu freelance.
Menurut dia, akan terlalu kelihatan menyolok ketika tiba-tiba ia begitu saja meninggalkan global lamanya menjadi pemandu lagu freelance.
"Tak semua memahami jikalau saya bisa di-BO," terangnya.
Selama ini, sambungnya, dia memperlihatkan jasa kencan melalui beberapa group rahasia di Facebook (FB), selain tentu dari tamu karaoke yg ditemaninya.
Dia mengakui, tidak menawarkan jasa melalui akun Twitter, lantaran menilai 'kenaikan pangkat  ' pada media umum (medsos) jenis itu akan terlihat lebih menyolok.
"Kalau Twitter kan gak terdapat ya group-group rahasia kayak pada FB," pungkasnya, beralasan.
Kenanga berujar, jika ada laki-laki  hidung belang yg berminat atau merespon postingannya pada group FB, komunikasi akan dilanjutkan via inbok, dan diteruskan melalui pelaksanaan layanan pesan di ponsel.
Ia mengaku tidak pernah menyimpan nomor  whatsapp atau aplikasi pesan ponsel lain milik tamu laki-laki  hidung belang.
"Selesai kencan, ya telah, chatingan saya hapus semua. Kecuali dalam tamu khusus, eksklusif," bebernya.‎‎‎
Menurut dia, buat mendapat pelayanan plus darinya, tarif kencan yang ditawarkan mendekati nomor  Rp 1 juta buat short time (st), & Rp 2 juta untuk layanan long time (lt) atau menginap.
Semua jasa yg ditawarkan exclude, adalah porto hotel menjadi tanggungan tamu. "Jarang saya mau menerima tawaran menginap, capai," tukasnya.
Selain itu, kenanga menuturkan, tak setiap hari mendapat tamu. Ia mau melayani jasa hanya saat dia membutuhkan uang. (tim)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »