Terima Surat Misterius, Sekolah Sebut Bocah SMP di Blitar yang bunuh diri dikenal sebagai lelaki kemayu dan sering lakukan hal ini |
Terima Surat Misterius, Sekolah Sebut Bocah SMP di Blitar yang bunuh diri dikenal sebagai lelaki kemayu dan sering lakukan hal ini
Seorang bocah Sekolah
Menengah pertama membuat geger masyarakat Blitar lantaran aksi bunuh dirinya.
Bocah berinisial AW ini melakukan aksi nekat dengan terjun ke sungai dari
jembatan setinggi 20 meter.
Penyebab bocah tadi
nekat bunuh diri bermunculan berdasarkan banyak sekali pihak. Awalnya berita
beredar ia bunuh diri karena ketahuan merokok di sekolah.
Kabar lainnya
mengungkap bahwa AW bunuh diri karena dia kedapatan membawa bedak dan lipstik.
Namun menurut pihak
sekolah mengungkap informasi lain dari kematian AW. Pihak SMPN tiga Srengat
menceritakan bahwa sebelum AW meloncat dari atas jembatan pihak sekolah
menerima sepucuk surat.
Dalam tulisan surat
tersebut tertulis bahwa pengirimnya adalah mak dari AW yakni Wiji Utami.
Tulisan itu berisi tentang kekhawatiran Wiji yang mendapati perilaku anaknya
yang kemayu. Sering menyanyikah lagu dangdut & menolak buat shalat ataupun
ngaji.
Pihak sekolah tidak
gegabah pada menanggapi surat tadi. Kemudian pihak sekolah memanggil orangtua
AW ke sekolah buat mengkonfirmasi kebenaran surat tadi.
Setelah orangtua AW
diundang ke sekolah dan ditunjukkan surat tersebut, Wiji mengaku bahwa dirinya
tidak pernah menuliskan surat tersebut walau dalam surat tadi terbubuh pertanda
tangannya.
Meski begitu Wiji
tidak menampik bahwa anak lelakinya itu memang bersikap misalnya anak wanita, kemayu
& senang bersolek. Juga tentang suka
menyanyikan lagu dangdut jua dibenarkannya.
Setelah itu AW
diketahui keluar dari sekolah setelah ibunya keluar berdasarkan ruang BK. Pihak
sekolah mengikutinya & mendapatinya sudah berada pada jembatan kereta api
di atas sungai brantas.
Isi surat misterius tersebut:
"Asalamualaikum
Warahmatullai WB... Dengan hormat dengan datangnya surat ini saya ingin
memberitahukan permasalahan anak saya di lingkungan keluarga dan masyarakat
yang bernama Ariyang Wimuji Putra 'VII 9' Kunir.
Bahwasanya Ariyang
Wimuji itu banyak sangat berubah.
Minta kepada Bu
Widayati, guru BK, Pak Tumalam (Wakasek kesiswaan) untuk menyadarkan Ariyang.
Betapa pentingnya belajar dari permasalahan anak saya.
Ialah dirinya selalu
bernyanyi dangdut dan tidak pernah belajar dan mengaji. Setiap hari ia pulang
malam sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Dan dia membawa cewek-cewek yang
berpakaian tidak senonoh.
Dengan ini saya minta
bantuannya panjenengan. Untuk mengubah sikap dari anak saya. Saya minta tolong
yang seberatnya. Terimakasih. Wasalammualaikum WR WB. Hormat saya (tanda
tangan) Muji Utami."