Istri Guru yang Tewas Dianiaya Muridnya Ternyata Sedang Hamil Muda, Dia Shock dan Sering Pingsan

Istri Guru yang Tewas Dianiaya Muridnya Ternyata Sedang Hamil Muda, Belkangan Ini Dia Sering Pingsan
Belakangan Ini Dia Sering Pingsan
Istri Guru yang Tewas Dianiaya Muridnya Ternyata Sedang Hamil Muda, Belakangan Ini Dia Sering Pingsan
Sandaran hidup Sianit Shinta, wanita berusia 22 tahun ini sirna sudah, istri mendian dari Ahmad Budi Cahyono yang berusia 26 tahun, tak lain merupakan sosok guru mata pelajaran seni rupa pada SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, setelah mendiang suaminya meninggal dunia karena dianiaya oleh muridnya sendiri berinisial HI berusia 17 tahun di sekolahnya pada hari Kamis (1/2/2018) kemarin.
Sang istri tercintanya (Shinta) kini hidup menjanda dalam keadaan hamil muda lima bulan. Kepergian sang suami yang tak disangkanya itu membuat dia shock. Kelkuan istrinya Seharian mulai tidak normal. Terkadang dia sadar, kemudian tiba-tiba shock dan sampai dia tak sadarkan diri.
Sebelum jenazah mendiang suaminya dikuburkan pada Jumat (2/2/2018) pagi, Shinta tak sadarkan diri setelah mendengar lantunan azan sebagai tanda pemberangkatan jenazah menuju lokasi pemakaman.
Saat ditemui sejumlah awak media di kediamannya, Shinta mulai sadar dan bisa menemui tamu yang datang melayat.
Shinta yang kini memasuki usia pernikahannya satu tahun empat bulan tak ingin mengalami keguguran seperti kehamilan sebelumnya. Shinta pernah mengalami keguguran anak pertama sekitar 10 bulan yang lalu.
Mendian suami Shinta dikenal sebagai sosok penyayang dan tidak pernah marah. Di rumahnya, suaminya tidak banyak berbicara kecuali hal-hal yang penting.
"Dia hanya mau berbicara jika penting. Selebihnya dia banyak diam," kenang Shinta.
Selain itu, suami Shinta ternyata lulusan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya ini dia nyaris tak pernah berbagi masalah yang dialami di sekolah atau persoalan di luar rumah tangganya kepada istrinya.
Harapan Shinta supaya pelaku pembunuhan suaminya diproses hukum seadil-adilnya. Orang yang dengan sengaja menghilangkan nyawa seseorang, menurut Shinta, sudah jelas hukumannya.
"Semoga Polisi bisa bertindak adil terhadap keluarga saya," harapapan Shinta.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »