Selain karena sering loyo hingga akhirnya minum obat penguat |
Usai menservis istrinya bukan
ketenangan yang didapat. Sebaliknya, justru rasa takut dan berimbas pada pertengkaran.
Hampir tiga tahun menikah, hati
Donwori selalu miris dan kesal lantaran istrinya selalu mengancam akan
selingkuh.
"Istri saya itu tidak pernah
puas. 30 menit minta lagi, 30 menit minta lagi. Begitu selanjutnya sampai
pagi," kata Donwori di sela-sela talak cerainya di Pengadilan Agama (PA),
klas 1A Surabaya, Rabu Rabu (29/6).
Donwori memaklumi kalau istrinya
tergolong wanita hiperseks. Hal itu diketahui dari penyebab perceraian kelima
suami sebelumnya.
Faktor penyebabnya hampir sama, Sephia
hiperseks dan selingkuh. Donwori sebagai suami keenamnya sebelumnya juga
selingkuhan Sephia. Setelah bercerai dengan suami sebelumnya, baru Donwori
menikahinya.
Waktu itu, Donwori masih berusia 20
tahunan sehingga kondisi fisiknya masih tahes alias sehat. Donwori juga tidak
bekerja sehingga bisa sewaktu-waktu memuaskan hasrat Sephia.
Sebagai suami baru, maka mau tidak mau
Donwori harus bekerja sebagai sales. Sementara Sephia yang memang punya
kos-kosan banyak tidak begitu menekan Donwori.
"Kalau masalah uang tidak ada
masalah, ya masalahnya di atas ranjang," kata Donwori yang bertahun-tahun
ikut di rumah Sephia di kawasan Tembok, Blauran, Surabaya.
Kondisi fisik Donwori makin lama makin
menurun karena dampak obat penguat berpengaruh pada jantungnya. Sephia makin
sering protes dan minta berpisah.
"Saya sekarang ngekos, sebagai
pria saya merasa tidak dihargai dan dihormati karena istri sering ancam
selingkuh. Mungkin dia sudah selingkuh," pungkas dia.(umi hany / han /
tidak)
sumber: jpnn