Ditusuk Burung Pacar di Semak-semak |
Widya (23), warga Tanjungkarang,
Lampung nekat menusuk kekasihnya, Eki Hermawan.
Wanita yang baru saja berhubungan
badan dengan Eki itu merasa sakit hati.
Hubungan asmara yang selama ini
dipupuk Widya diputuskan secara sepihak oleh Eki.
Keputusan itu membuat hati Widya
tersayat. Kata putus yang diucapkan pria yang berprofesi sebagai sopir pribadi
itu dilontarkan seusai mereka bercinta.
"Saya menusukkan pisau karena
sakit hati pacar memutuskan saya dengan alasan sudah punya calon istri. Padahal
sebelumnya kami sudah berencana untuk menikah," kata Widya dalam sidang di
PN Tanjungkarang, Lampung, Rabu (1/6/2016).
Ia menambahkan, sakit hati tersebut
makin menjadi karena dia lebih dulu diajak berhubungan badan sebelum diputuskan
di hari penusukan tersebut.
Widya mengaku spontan langsung
mengambil pisau dan menusukkan ke perut sebelah kanan Eki.
"Saya tidak ada niat untuk
membunuk Eki, karena saya sayang dengan dia. Pisau itu memang sudah ada di tas
saya dan saya spontan mengambil pisau dan menusukkan ke perutnya," kata
Widya sambil bercucuran air mata.
Atas perbuatan tersebut, Jaksa Tri
Wahyu Pratekta menjeratnya dengan empat pasal sekaligus, yakni Pasal 340 KUHP
tentang pembunuhan berencana pada dakwaan primair. Kemudian pada dakwaan
subsider, terdakwa didakwa Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
"Lalu pada dakwaan lebih
subsider, terdakwa didakwa dengan Pasal 353 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan
berencana dan pada dakwaan lebih lebih subsider didakwa Pasal 351 ayat 3 KUHP
tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian," kata Jaksa Tri Wahyu.
Jaksa Tri Wahyu menjelaskan,
perbuatan yang dilakukan Widya berawal pada Rabu (3/2) lalu, ketika terdakwa
pergi ke Pasar Bambu Kuning, Bandar Lampung hendak menemui Eki, yang merupakan
kekasihnya.
Widya menemui Eki hendak menanyakan
perihal kejelasan status mereka sebagai pasangan kekasih.
Dalam perjalanan menuju Pasar Bambu
Kuning, terdakwa juga membawa tas berisi pisau dapur dan pakaian.
Widya lalu menunggu di depan Pasar
Bambu Kuning sampai pukul 14.00 WIB hingga ia melihat Eki. Setelah bertengkar
sesaat, Eki lalu mengajak Widya pergi ke rumah majikannya di Jalan Untung
Suropati.
"Sekitar pukul 15.00 WIB, Widya
diturunkan oleh korban di sebuah warung dekat Perumahan Untung Suropati lalu
meninggalkannya. Korban kemudian mendatangi terdakwa lagi sekitar pukul 18.00
WIB," katanya.
Widya lalu kembali menanyakan kenapa
Eki berbohong kepadanya dengan mengaku telah pergi ke Jawa dan menemui calon
istri namun kenyataannya masih bekerja di Bandar Lampung.
Eki yang tidak mau bertengkar lalu
mengajak Widya ke semak-semak di belakang warung.
Di semak-semak ini, keduanya sempat bercumbu sampai Eki mengatakan, itu adalah pertemuan terakhir mereka dan meminta agar Widya tidak menghubunginya kembali. |
Di semak-semak ini, keduanya sempat
bercumbu sampai Eki mengatakan, itu adalah pertemuan terakhir mereka dan
meminta agar Widya tidak menghubunginya kembali.
Terdakwa yang sudah kecewa dan marah
mengambil pisau di dalam tas.
Selanjutnya, Widya berdiri dan
memeluk Eki.
Widya lalu menusuk perut sebanyak
satu kali dan langsung mencabutnya.
Pisau itu lalu dibuang dan ia
langsung kabur ke Pesawaran.
Sumber: Tribun Lampung